Celeron Begin


 

Celeron reborn, alias dilahirkan kembali. Demikian tajuk yang diangkat saat Intel Indonesia secara resmi menghadirkan jajaran prosesor Celeron seri 4 di pasaran Indonesia. Meskipun secara global prosesor ini sudah diluncurkan pada Juni lalu, namun ketersediaan prosesor tersebut di pasaran Indonesia boleh dibilang baru, yakni sekitar akhir tahun 2007.

Lalu kenapa Intel memberikan peresmian yang khusus untuk prosesor seri value mereka ini? Bukankah jajaran prosesor Celeron hanya merupakan "pelengkap penderita" saja dari deretan prosesor-prosesor yang digelar Intel? Jawabannya adalah karena Celeron terbaru tersebut sudah mengimplementasikan mikroarsitektur Core yang jadi andalan prosesor Intel saat ini.

Core Microarchitecture:

Persis pada prosesor desktop kelas mainstream ke atas, prosesor Intel Celeron terbaru ini juga telah menggunakan mikroarsitektur Core. Seperti diketahui, Core merupakan arsitektur teknologi prosesor Intel yang dibuat untuk menggantikan mikroarsitektur Netburst yang sudah digunakan sejak tahun 2000 pada prosesor Pentium-4.

Akan tetapi berhubung Celeron merupakan prosesor yang ditujukan untuk segmen value, tentu ada fitur-fitur yang dimiliki prosesor berbasis teknologi Core lainnya (seperti Pentium Dual Core, Core 2 Duo, Core 2 Quad, dan Core 2 Extreme) yang dikurangi. Selain untuk memangkas harga, hal tersebut juga dilakukan untuk menjaga pangsa pasar prosesor Intel lainnya yang harganya lebih tinggi. Namun demikian, secara teknologi, prosesor ini tidak berbeda dengan saudaranya yang lebih mahal.

Untuk memudahkan pengguna mengetahui Celeron versi Core dengan versi sebelumnya yang masih menggunakan arsitektur Netburst, Intel memberi kode awalan 4. Contohnya adalah 420, 430, dan 440, sedangkan nama core-nya sendiri adalah Conroe-L. Adapun fitur-fitur yang tersedia pada jajaran Conroe-L adalah:

  1. Single-Core Processing: Menggunakan mikroarsitektur baru, prosesor Celeron terbaru sudah menggunakan FSB 800MHz. Versi sebelumnya menggunakan FSB 533MHz.
  2. Intel Wide Dynamic Execution: Fitur ini berguna untuk meningkatkan kecepatan eksekusi dan efisiensi yang menghasilkan lebih banyak instruksi per satu waktu.
  3. Intel Smart Memory Access: Kini prosesor mampu mengoptimalkan bandwidth data dari memori untuk mempercepat eksekusi. Mekanisme prediksi baru ini mempersingkat waktu prosesor untuk menunggu data berikutnya yang akan diolah.
  4. Intel Advanced Digital Media Boost: Fitur untuk meningkatkan performa berbagai aplikasi video, audio, image, dan photo processing. Selain itu, aplikasi multimedia, enkripsi, finansial, engineering dan aplikasi ilmiah lain juga meningkat.
  5. Intel 64 Architecture: Dengan fitur ini, kini prosesor mampu mengakses memori yang berkapasitas lebih besar.
  6. Execute Disable Bit: Memungkinkan proteksi yang lebih lanjut dari serangan virus kalau sistem operasi yang digunakan mendukung.
  7. Intel Designed Thermal Solution: Prosesor versi box dari Celeron terbaru disediakan lengkap dengan solusi pendinginan yang khusus untuk prosesor yang bersangkutan. Dengan pendinginan tersebut, suhu dan tingkat kebisingan bisa lebih dioptimalkan.
  8. Thermal Diode and Enhanced HALT State: Pada Celeron seri 420, tersedia fitur Thermal diode dan Extended (Enhanced) HALT State. Dengan fitur ini, pada HALT State, prosesor mengonsumsi daya hanya 8 watt dibandingkan 35 watt pada operasi normal. Sayangya pada Celeron 430 dan Celeron 440 fasilitas ini di disable.

Celeron 440: Salah satu prosesor Celeron terbaru Intel yang hadir ke lab kami adalah seri 440. Prosesor dengan clock speed 2GHz ini memiliki L2 cache sebesar 512KB. Jika dibandingkan, ukurang cache ini hanya separuh dari prosesor ekonomis yang setingkat di atas seri Celeron 4 yakni Pentium Dual Core yang cache-nya sebesar 1MB namun dengan inti ganda. Saat bekerja, prosesor Celeron ini mengonsumsi daya rata-rata 65 watt dan dapat dimanfaatkan pada seluruh motherboard bersoket LGA 775 yang mendukung FSB 800MHz.

Ketika melakukan pengukuran kinerja, kami membandingkannya dengan performa salah satu prosesor Intel Celeron generasi Netburst yang kami gunakan di lab kami yakni Celeron D seri 346. Perbandingan spesifikasi kedua prosesor tersebut yang lengkap silahkan kunjungi sumbernya

Dari hasil uji, terlihat bahwa prosesor ini memang sudah memberikan performa yang lebih baik dibandingkan dengan prosesor generasi. Padahal, dari sisi clock speed prosesor seri 3 yang kami gunakan, yakni Celeron 346 memiliki clock speed yang jauh lebih tinggi yakni 3066MHz dibandingkan dengan Celeron 440 yang hanya 2000MHz.

Pada simulai uji performa dengan aplikasi kerja sehari-hari yakni Sysmark 2004SE, terjadi peningkatan hingga di atas 20 persen. Pada aplikasi gaming seperti Doom 3, peningkatan performanya malah di atas 35 persen. Hal yang sama juga terjadi pada pengolahan data multimedia, seperti konversi audio, video dan render gambar.

Penasaran dengan kinerja maksimalnya, kami menyempatkan pula untuk melakukan overclocking terhadap prosesor ini. Menggunakan testbed kami kali ini, kami berhasil memaksa Celeron 440 tersebut bekerja pada clock speed 3,36 Ghz (FSB 336MHz x 10 multiplier). Namun kestabilan didapat kalau prosesor bekerja di kisaran clock speed 2,9-3GHz saja.

Celeron seri 4, seperti Celeron 440 merupakan prosesor yang cukup menarik digunakan bila Anda akan membangun sebuah PC ekonomis. Teknologi terkini yang diimplementasikan di dalam inti prosesor memastikan bahwa semua aplikasi yang tersedia saat ini bisa dijalankan dengan baik dan tentunya dengan kecepatan yang lebih baik dibandingkan dengan Celeron seri terdahulu.

Hasil Pengujian: Pengguna yang akan membangun PC dengan budget terbatas kini dapat memilih Celeron seri 4. Selain sudah memiliki teknologi prosesor terkini, kinerjanya sudah jauh lebih baik dibandingkan dengan Celeron seri terdahulu.

Plus: Harga cukup terjangkau, kinerja sudah lebih baik karena menggunakan teknologi terbaru.

Minus: Masih menggunakan single core.


Sumber:
http://www.infokomputer.com/view.cfm?p=2008.01.11081551

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kalo komentar jangan emosi