Setting Internet Modem HP

Model Setting Internet Modem HP

Sebelum memulai proses instalasi ponsel ke komputer, Anda harus memastikan layanan GPRS telah aktif terlebih dahulu. Aktivasi GPRS yang paling mudah adalah dengan mengirimkan SMS dengan keyword tertentu ke salah satu nomor yang telah disediakan oleh operator ponsel. Beberapa operator yang menyediakan layanan SMS untuk aktivasi GPRS dapat Anda lihat pada tabel di bawah ini. Selain itu, Anda dapat menghubungi Customer Service masing-masing operator untuk aktivasi.

Aktivasi GPRS

Operator

Ketik

Kirim Ke

Telkomsel

GPRS

6616

Indosat (Matrix)

PANGPRS

888

XL

GPRS

9667


 

Jika GPRS sudah aktif, carilah konektor yang sesuai dengan ponsel dan komputer/laptop Anda. Asalkan kedua ponsel memilikinya, Anda dapat menggunakan kabel data, infrared dan bluetooth sebagai penghubung antara ponsel dan komputer/laptop. Harga kabel data untuk setiap ponsel bervariasi, umumnya berkisar 35.000 sampai dengan 200.000

Jika pada layar komputer muncul pesan adanya modem yang terdeteksi ketika ponsel dihubungkan, maka siapkan driver modem yang disertakan dalam box ponsel. Pada beberapa versi Windows, seringkali dibutuhkan driver untuk melengkapi instalasi. Jika driver tidak ditemukan, Anda disarankan untuk men-download melalui situs vendor (perusahaan pembuat) yang bersangkutan di internet. Modem yang telah terinstalasi dapat dilihat melalui Start> Control Panel> Phone/Modem Options. Selanjutnya pilih modem yang telah dikenali dan tekan tombol Properties. Klik tab Properties > Advance. Pada kotak teks Extra Setting masukkan isian sebagai berikut: AT+CGDCONT=1, "IP", "APN". APN atau Access Point Name diisi dengan APN masing-masing operator misalkan internet (Telkomsel), satelindogprs.com (Matrix), www.indosat-m3.net (IM3), atau www.xlgrps.net (XL). Sebagai contoh jika Anda menggunakan Telkomsel: AT+CGDCONT=1, "IP", "internet". Sedangkan jika Anda menggunakan Matrix: AT+CGDCONT=1, "IP", "satelindogprs.com". Tekan tombol OK untuk menyimpan pengaturan tersebut.

Selanjutnya buatlah konfigurasi dial-up melalui Dial-Up Networking atau Network Connections. Contoh untuk windows XP sebagai berikut :

  1. Klik Start-Control Panel–dobel klik "Network Connections"
  2. Klik File – "New Connection Wizard", Klik Next
  3. Pilih "Connect to the Internet", klik Next
  4. Pilih "Set up my connection manually" klik Next
  5. Pilih "Connect using a dial-up modem" klik Next
  6. ISP Name (contoh XL), klik Next, Phone number: *99***1#
    Klik Next
  7. Isi User Name (ex: xlgprs ), Password dan Confirm Password (ex: proxl )
  8. Berikan tanda chek untuk "Make this the default internet connection".
  9. Berikan tanda check "Add a shortcut to this connection to my desktop", jika anda menghendaki – Klik Finish


     


     


     


     

Masukkan nomor akses, user, dan password sesuai dengan operator ponsel yang digunakan. Anda dapat melihatnya pada tabel 2 di bawah ini.
Konfigurasi Dial-Up Networking

Kartu

Nomor Akses

User

Password

Simpati

*99***1#

wap

wap123

Halo

*99***1#

wap

wap123

Matrix

*99***1#

[dikosongkan]

[dikosongkan]

IM3

*99***1#

gprs

im3

Fren

#777

m8

m8

TelkomFlexi

#777

telkomnet@flexi

telkom

Star One

#777

starone

indosat

XL

*99***1#

xlgprs

proxl


 

Semoga bermanfaat.

Dari berbagai sumber.

Sains di Dunia Islam

SAINS DI DUNIA ISLAM


 

Terbentang dari Indonesia hingga Maroko, dan dari Uganda sampai Kazakhstan, dunia Islam kini dihuni sekitar 1,3 miliar penduduk. Jumlah tersebut amat besar. Namun sebaliknya akan tampak kecil jika ditengok capaian sains dan teknologinya saat ini.


 

Dunia Islam hanya memiliki satu persen peneliti dimana kontribusinya sekitar 0,1 persen atas penemuan baru di dunia tiap tahun. Capaian tersebut tak mengherankan sebab dunia Islam tak bergairah mendanai riset. Bahkan dari data resmi UNESCO dan Bank Dunia tak semua negara memiliki indikator sains yang memadai. Sebanyak 20 negara pada kurun 1996-2003 rata-rata hanya menganggarkan pengeluaran R&D sebesar 0.34 persen dari GDP, lebih rendah dari rata-rata dunia sebesar 2,63 persen.


 

Pada periode yang sama dunia Islam rata-rata hanya memiliki 500 peneliti tiap satu juta penduduk (bandingkan dengan Finlandia, Iceland, Swedia, dan Jepang di mana rata-rata lebih dari 5000). Sedangkan dilihat dari jumlah publikasi ilmiah, data yang dikumpulkan US National Science Foundation mencatat, rata-rata di dunia Islam dihasilkan 13 publikasi tiap satu juta penduduk. Sementara rata-rata dunia sebanyak 137 artikel.


 

Sejalan dengan rendahnya penguasaan sains, daya saing teknologi dunia Islam juga tak menggembirakan seperti tercermin dari kandungan teknologi tinggi (high-tech) pada produk ekspornya. Sebagai pengecualian yaitu Malaysia (58 persen) yang menempati ranking 5 dunia, sejajar dengan Singapura dan Philipina. Sedangkan yang kandungannya di atas 10 persen, baru Indonesia (14 persen) dan Maroko (11 persen).


 

Dari berbagai defisit sains dan teknologi tersebut, hal tak pantas ditunjukkan negara-negara Teluk. Meskipun kaya, negara seperti Arab Saudi, Kuwait, dan Qatar hanya mengeluarkan sekitar 0,2 persen dari GDP untuk R&D. Negara-negara ini bahkan tak tertarik memacu riset seperti untuk pengembangan teknologi minyak, desalinasi air laut, atau sekadar memperbaiki reproduksi unta untuk kepentingan olahraga tradisional yang populer di sana.


 

Beberapa negara Muslim seperti Tunisia, Arab Saudi, dan Mesir, memang memiliki anggaran pendidikan yang relatif besar. Namun itu semua tidak mencakup riset yang bisa mendorong inovasi teknologi. Tak heran jika pada abad ke-20 lalu, hanya ada dua ilmuwan dari dunia Islam yang memenangkan hadiah Nobel: Abdul Salam asal Pakistan (Fisika, 1979) dan Ahmad Zewail dari Mesir (Kimia, 1999). Ironisnya, keduanya justru melakukan riset mereka di negara Barat.


 

Dewasa ini, kemunduran sains hampir merata di seluruh dunia Islam. Keadaan ini tentu saja amat kontras dengan pencapaian para sarjana Muslim di era khilafah. Inilah tantangan yang harus dijawab generasi Muslim saat ini

Disini Gelap Yah..

 
 

Ini kisah keluarga Pak Adinata dikenal taat beragama. Sebagai seorang eksekutif di perusahaan asing, Pak Adinata lebih sering menghabiskan waktunya di kantor dan tugas ke luar negeri daripada menemani Lisa, sang istri yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga, dan David, anak satu-satunya yang baru berusia 12 tahun.

Pada hari kerja, sementara Pak Adinata berada di kantor dan David berada di sekolahnya, biasanya Lisa tinggal di rumah dan hanya di temani Mbok Yati yang sudah menjadi pembantu di rumah mereka selama 5 tahun terakhir. Mungkin karena kesepian, diam-diam ternyata Lisa mempunyai seorang pacar gelap yang mengunjunginya saat jam kerja agar tidak kepergok Pak Adinata. Untung Mbok Yati bisa diajak kerja sama untuk menjaga rahasia ini setelah mendapat kenaikan gaji secara mendadak sebesar 25%.

Lisa dan pacar gelapnya biasanya menggunakan kamar David untuk bermesraan agar tidak menimbulkan kecurigaan pada Pak Adinata jika ia tiba-tiba pulang lebih awal. Suatu hari, seperti biasanya sang pacar mengunjungi Lisa dan tanpa buang waktu lagi mereka langsung menuju ke kamar David.

 
 

Si David kebetulan hari itu pulang agak cepat dan masuk ke rumah tanpa diketahui Lisa maupun Mbok Yati. Melihat mamanya berjalan menuju ke kamarnya sambil menggandeng mesra seorang pria yang bukan papanya, segera saja David sembunyi di lemarinya.

 
 

Adegan mesra pun berlangsung diranjangnya sementara si David mengintip dari celah pintu lemari. Tiba-tiba terdengar Mbok Yati mengetok di pintu kamar sebanyak 3 kali, menandakan bahwa Pak Adinata pulang secara tiba-tiba. Tanpa pikir panjang lagi, langsung saja sang pacar masuk ke lemari dan bersembunyi di situ. Melihat si David berada di situ, sang pacar kaget bukan main, namun tidak berani bersuara sedikit pun. Sementara Lisa sibuk berpakaian, si David berbisik pada pacar gelap mamanya:

David: "Gelap ya di sini..."
Pacar: "Iya.."
David: "Saya punya bola kaki nih..."
Pacar: "Bagus..."
David: "Mau beli?"
Pacar: "Nggak.."
David: "Papa saya baru saja pulang, sedang masuk ke rumah tuh.."
Pacar: "Oke..oke.. mo jual berapa duit?"
David: "500 ribu..."

Singkat cerita, Pak Adinata akhirnya kembali ke kantor dan sang pacar gelap pun pulang dengan selamat. Beberapa minggu kemudian, kejadian yang sama terulang lagi, dan si David kembali berada di dalam lemari bersama pacar gelap mamanya.

David: "Gelap ya di sini..."
Pacar: "Iya."
David: "Saya punya sepatu bola nih..."
Pacar: "Berapa duit?"
David: "750 ribu..."
Pacar: "Oke."

Akhirnya, setelah berbulan-bulan sibuk bekerja, Pak Adinata mengambil cuti beberapa hari untuk menemani Lisa dan si David.

Adinata: "David, siapin bola dan sepatu bola kamu, hari ini kita ke Senayan main bola..."
David: "Nggak bisa Pa, bola dan sepatu bolanya udah saya jual..."
Adinita: "Dijual berapa duit?"
David: "1 juta 250 ribu, Pa!"
Adinata: "Yang benar saja kamu, masak sepatu butut dan bola bekas tambalan begitu kamu jual semahal itu! Itu namanya menipu teman! Hari Minggu ini kamu harus ikut Papa ke gereja untuk membuat pengakuan dosa"

Akhirnya di hari Minggu mereka sekeluarga pun pergi ke gereja. Pak Adinita segera memberi tau sang pastor untuk upacara ini dan agar ia bersiap-siap di bilik pengakuan dosa. Si David di suruh masuk oleh papanya dan pintu pun segera di tutup. Sebelum sang pastor mulai bicara, si David berkata,

David: "Gelap ya di sini..."
Pastor: "Ah.. jangan basa-basi lagi, kamu mau minta berapa sekarang..."