Emali palsu Facebook Password reset

Jangan dihiraukan, ada yang iseng mengirim permintaan reset password account Facebook

400 juta member lebih user Facebook, mungkin hampir sebagian penguna internet sudah kerajingan dengan Facebook.
Kali ini dimanfaatkan oleh penjahat yang ingin mencuri password dan login account Facebook via email
Email berisi

Your Facebook : xxxxxx
To : xxxx
Subject : Facebook Password Reset Confirmation Customer Support.
Isi file
Dear user of facebook,
Because of the......


Didalam email berisi attachment dengan nama file Facebook_password_357.zip. File dengan kompresi ZIP bukan berisi password baru yang dikirim oleh staf Facebook. Tetapi berisi Malware untuk mencuri data account bank dari computer.

Buat Aktivis Facebook

Mo ngajak temen-temen facebooker (halah jelek banget ada bokernya), mo ngajak temen-temen aktivis facebook (nah ini istilah tepat) untuk lebih memanfaatkan facebook daripada sekedar update emosi. beberapa kerugian update emosi ni gan :


1. orang jadi tau sifat dan karakteristik kita
2. mengumbar aib diri sendiri
3. ga malu pa diliatin orang-orang
4. orang jadi nilai yang macem-macem tentang kita
5. jika agan bilang "suka-suka gue dong" setelah baca1 2 3 4, berarti kamu tipe orang yang super bebas.


ane ngasi saran nih gan, gunain facebook untuk


1. update status informasi penting, misal : "woi, sekarang lagi banjir loh ! sodara lu ada yang dijogja ga ?"


2. update informasi website, misal : "beasiswa tanpa syarat nih bro ! klik aja dibawah linknya"


3. tanya info ma ahlinya, punya temen ampe 600 lebih masa cuman buat pajangan. misal gini gan ; buat anak kedokteran @suntar, @santir, @turin, @keyla dan @fajar gmna si nyembuhin sakit kepala ?
update status ini juga dapat dilihat ama temen-temen agan yang lain, jadi info penyembuhan sakit kepala bisa dibaca ama yang lain juga gan. klo misalnya agan mau tanya yang rada malu-maluin baru lewat facebook message.


4. update status berupa motivasi dan ilmu-ilmu kehidupan gan, share pengetahuan gitu.


jadi agan-agan semua, mari tinggalkan update status seperti :
"GRrr... benci benci benciiiii" ----> ni maksudnya apa ? klo bisa ya diganti
"benci banget hari ini, gimana ya cara ngilangin kebencian ini ?" ---> nah gini mendingan (tanpa sebut pelaku ato aib orang yang dibenci)


"lagi makan dikantin" ----> lah, status ini cuman buat buang waktu aja klo ada yang comment. mending diganti yang lebih ada manfaatnya seperti
"lagi makan di kantin ekonomi, ternyata enak juga. boleh ni jadi referensi" --> ini baru mengandung info


"separuh jiwaku pergiii, ketika kau tiada" ---> status melo gan, gada manfaat. diganti ini aja gan
"setiap pertemuan ada perpisahan, setiap tangis ada bahagia, semua sudah diatur maka marilah kita mengikuti aturan alam yang berlaku" ---> gitu gan, kan jadi bermanfaat.


"Bangs*t !! tu anak masi ngomel juga" ---> ni nunjukin klo agan tipe orang emosi, diganti ini :
"buat temen2, jaga emosi ya.. jangan gampang marah" ---> ini baru bermutu gan


"cewek aku cantik banget deh, hihihihi..." --> ni tipe orang pamer, pengenya bikin iri orang lain, ganti
"bersyukur bertemu dengan perempuan soleh, buat temen-temen lain klo mau cari cewe cari dari kerudungnya dulu ya (dari agamanya)" ---> ni ngingetin buat temen agan yang lain


"yah ujan.." ---> ni status ga jelas, ga da manfaat diganti ini aja
"jogja ujan lagi" ---> ngasi kabar yang lain, klo lagi ujan di jogja.


"listening to roma irama, JUDI !!! " ---> ni juga rada ga jelas gan, klo mau promosi yg lengkap misal
"listening to roma irama, JUDI !! lagunya pas banget didengerin klo gi patah hati" --> gitu gan


"Ampun dah panasnya.." ---> ni namanya ngeluh gan, klo bisa diganti
"Ampun dah panasnya, kok bisa panas gini ya ? ada solusi ?" --> nah, ntar jadi diskusi sains


"horee baru beli motor" ---> ni tipe pamer tanpa informasi
"horee, motor baru toko YAMURAH jual motornya lebih murah dari yang lain lho" ---> ada info bermutu


"instal windows 7" ---> status ga jelas (yang baca ga nangkep info penting)
"instal windows 7 sejak 2 jam yg lalu" ---> yg baca jadi ngerti klo windows 7 lama instalnya




gitu aja gan share dari ane, kenapa ane nulis gini ? jujur gan ANE MUAK BACA STATUS GA PENTING di facebook. maaf gan... banyak temen2 yang ane remove karena Geje semua, ada juga yang di Hide statusnya ama ane. sering ane ngingetin gitu gan, tapi ya.. ane ga bisa nglawan kalimat ajaib "SUKA - SUKA GUE DONG !!" itu gan...


jadi, mari kita manfaatkan media jejaring ini untuk bertukar informasi yang bermutu, tak hanya sekedar buang waktu. mari kita olah kata per kata dari status kita agar menjadi informasi yang bermanfaat bagi orang lain. untuk catatan gan... facebook ga laku di negara maju (prancis, jepang dll)


inget gan, klo kita asal update status :
1. orang jadi tau sifat dan karakteristik kita
2. mengumbar aib diri sendiri
3. ga malu pa diliatin orang-orang
4. orang jadi nilai yang macem-macem tentang kita


update status yang bermanfaat dan bermutu gan...

3 x 8 = 23 !!!

TOLONG DI SIMAK YA GAN, DARI CERITA INI KITA BISA MENGAMBIL SEBUAH PELAJARAN!!

Yan Hui adalah murid kesayangan Confusius yang suka belajar, sifatnya baik.

Pada suatu hari ketika Yan Hui sedang bertugas, dia melihat satu toko kain sedang dikerumunin banyak orang.
Dia mendekat dan mendapati Penjual dan Pembeli kain sedang berdebat.

Pembeli berteriak: "3x8 = 23, kenapa kamu bilang 24?"
Yan Hui mendekati Pembeli kain dan berkata:
"Sobat, 3x8 = 24, tidak usah diperdebatkan lagi".
Pembeli kain tidak senang lalu menunjuk hidung Yan Hui dan berkata: "Siapa minta pendapatmu? Kalaupun mau minta pendapat mesti minta ke Confusius. Benar atau salah Confusius yang berhak mengatakan".
Yan Hui: "Baik, jika Confusius bilang kamu salah, bagaimana?"
Pembeli kain: "Kalau Confusius bilang saya salah, kepalaku aku potong untukmu. Kalau kamu yang salah, bagaimana?"
Yan Hui: "Kalau saya yang salah, jabatanku untukmu". Keduanya sepakat untuk bertaruh, lalu pergi mencari Confusius.

Setelah Confusius tahu duduk persoalannya, Confusius berkata kepada Yan Hui sambil tertawa: "3x8 = 23.
Yan Hui, kamu kalah. Berikan jabatanmu kepada dia." Selamanya Yan Hui tidak akan berdebat dengan gurunya.
Ketika mendengar Confusius bilang dia salah, diturunkannya topinya lalu dia berikan kepada Pembeli kain.
Orang itu mengambil topi Yan Hui dan berlalu dengan puas.

Walaupun Yan Hui menerima penilaian Confusius
tapi hatinya tidak sependapat. Dia merasa Confusius sudah tua dan pikun sehingga dia tidak mau lagi belajar darinya.
Yan Hui minta cuti dengan alasan urusan keluarga. Confusius tahu isi hati Yan Hui dan memberi cuti padanya.
Sebelum berangkat, Yan Hui pamitan dan Confusius memintanya cepat kembali setelah urusannya selesai,
dan memberi Yan Hui dua nasehat : "Bila hujan lebat, janganlah berteduh di bawah pohon. Dan jangan membunuh." Yan Hui bilang baiklah lalu berangkat pulang.

Di dalam perjalanan tiba-tiba angin kencang disertai petir,
kelihatannya sudah mau turun hujan lebat. Yan Hui ingin berlindung di bawah pohon tapi tiba2 ingat nasehat Confusius dan dalam hati berpikir untuk menuruti kata gurunya sekali lagi. Dia meninggalkan pohon itu.
Belum lama dia pergi, petir menyambar dan pohon itu hancur. Yan Hui terkejut, nasehat gurunya yang pertama sudah terbukti.

Apakah saya akan membunuh orang? Yan Hui tiba dirumahnya sudah larut malam dan tidak ingin mengganggu tidur istrinya. Dia menggunakan pedangnya untuk membuka kamarnya. Sesampai di depan ranjang, dia meraba dan mendapati ada seorang di sisi kiri ranjang dan seorang lagi di sisi kanan. Dia sangat marah, dan mau menghunus pedangnya. Pada saat mau menghujamkan pedangnya, dia ingat lagi nasehat Confusius, jangan membunuh. Dia lalu menyalakan lilin dan ternyata yang tidur disamping istrinya adalah adik istrinya.

Pada keesokan harinya, Yan Hui kembali ke Confusius, berlutut dan berkata: "Guru, bagaimana guru tahu apa yang akan terjadi?"
Confusius berkata: "Kemarin hari sangatlah panas, diperkirakan akan turun hujan petir, makanya guru mengingatkanmu untuk tidak berlindung dibawah pohon.
Kamu kemarin pergi dengan amarah dan membawa pedang, maka guru mengingatkanmu agar jangan membunuh".
Yan Hui berkata: "Guru, perkiraanmu hebat sekali, murid sangatlah kagum."
Confusius bilang: "Aku tahu kamu minta cuti bukanlah karena urusan keluarga. Kamu tidak ingin belajar lagi dariku.
Cobalah kamu pikir. Kemarin guru bilang 3x8=23 adalah benar, kamu kalah dan kehilangan jabatanmu.
Tapi jikalau guru bilang 3x8=24 adalah benar, si Pembeli kainlah yang kalah dan itu berarti akan hilang 1 nyawa.
Menurutmu, jabatanmu lebih penting atau kehilangan 1 nyawa yang lebih penting?"
Yan Hui sadar akan kesalahannya dan berkata : "Guru mementingkan yang lebih utama, murid malah berpikir guru sudah tua dan pikun. Murid benar-benar malu."

Sejak itu, kemanapun Confusius pergi Yan Hui selalu mengikutinya.



Cerita ini mengingatkan kita:
Jikapun aku bertaruh dan memenangkan seluruh dunia, tapi aku kehilangan kamu, apalah artinya.

Dengan kata lain, kamu bertaruh memenangkan apa yang kamu anggap adalah kebenaran, tapi malah kehilangan sesuatu yang lebih penting.


Banyak hal ada kadar kepentingannya.
Janganlah gara-gara bertaruh mati-matian untuk prinsip kebenaran itu, tapi akhirnya malah menyesal, sudahlah terlambat.
Banyak hal sebenarnya tidak perlu dipertaruhkan. Mundur selangkah, malah yang didapat adalah kebaikan bagi semua orang.

* Bersikeras melawan pelanggan. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. (Saat kita kasih sample barang lagi, kita akan mengerti)
* Bersikeras melawan boss. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. (Saat penilaian bonus akhir tahun, kita akan mengerti)
* Bersikeras melawan suami atau istri. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga.
(Suami atau istri tidak betah di rumah)
* Bersikeras melawan teman. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. (Bisa-bisa kita kehilangan seorang teman).

Bertengkar Dengan Indah... Penting Buat Yang Punya Kekasih!!!!


From: MOH. ISNAENI H., (IH)



Buat Yang Udah Nikah, Mau Nikah, Punya Niat Untuk Nikah Sebarkan kepada orang-orang yang kalian kenal. Dan mudah-mudahan bermanfaat.

Bertengkar adalah fenomena yang sulit dihindari dalam kehidupan berumah tangga, kalau ada seseorang berkata: “Saya tidak pernah bertengkar dengan isteri saya!” Kemungkinannya dua, boleh jadi dia belum beristeri, atau ia tengah berdusta. Yang jelas kita perlu menikmati saat-saat bertengkar itu, sebagaimana lebih menikmati lagi saat saat tidak bertengkar. Bertengkar itu sebenarnya sebuah keadaan diskusi, hanya saja dihantarkan dalam muatan emosi tingkat tinggi.

Kalau tahu etikanya, dalam bertengkarpun kita bisa mereguk hikmah, betapa tidak, justru dalam pertengkaran, setiap kata yang terucap mengandung muatan perasaan yang sangat dalam, yang mencuat dengan desakan energi yang tinggi, pesan-pesannya terasa kental, lebih mudah dicerna ketimbang basa basi tanpa emosi. Tulisan ini murni non politik, jadi tolong jangan tergesa-gesa membacanya. Bacalah dengan sabar, lalu renungi dengan baik, setelah itu…terapkan dalam keseharian kita……. Setuju friend’s…???

…....Suatu ketika seseorang berbincang dengan orang yang akan menjadi teman hidupnya, dan salah satunya bertanya: "Apakah ia bersedia berbagi masa depan dengannya, dan jawabannya tepat seperti yang diharap. Mereka mulai membicarakan : seperti apa suasana rumah tangga ke depan.
Salah satu diantaranya adalah tentang apa yang harus dilakukan kala mereka bertengkar. Dari beberapa perbincangan hingga waktu yang mematangkannya, tibalah mereka pada sebuah Memorandum of Understanding, bahwa kalaupun harus bertengkar, maka :

1. Kalau bertengkar tidak boleh berjama’ah, cukup seorang saja yang marah-marah, yang terlambat mengirim sinyal nada tinggi harus menunggu sampai yang satu reda. Untuk urusan marah pantang berjama’ah, seorangpun sudah cukup membuat rumah jadi meriah. Ketika seorang marah dan saya mau menyela, segera ia berkata “STOP” ini giliran saya ! Saya harus diam sambil istighfar. Sambil menahan senyum saya berkata dalam hati : “kamu makin cantik kalau marah, makin energik…”
Dan dengan diam itupun saya merasa telah beramal sholeh, telah menjadi jalan bagi tersalurkannya luapan perasaan hati yang dikasihi… “duh kekasih .. bicaralah terus, kalau dengan itu hatimu menjadi lega, maka dipadang kelegaan perasaanmu itu aku menunggu ….”.

Demikian juga kalau pas kena giliran saya “yang olah raga otot muka”, saya menganggap bahwa distorsi hati, nanah dari jiwa yang tersinggung adalah sampah, ia harus segera dibuang agar tak menebar kuman, dan saya tidak berani marah sama siapa siapa kecuali pada isteri saya :-) . Maka kini giliran dia yang harus bersedia jadi keranjang sampah. pokoknya khusus untuk marah, memang tidak harus berjama’ah, sebab ada sesuatu yang lebih baik untuk dilakukan secara berjama’ah selain marah :-) .

2. Marahlah untuk persoalan itu saja, jangan ungkit yang telah terlibat masa (maksudnya masa lalu kita). Siapapun kalau diungkit kesalahan masa lalunya, pasti terpojok, sebab masa silam adalah bagian dari sejarah dirinya yang tidak bisa ia ubah.

Siapapun tidak akan suka dinilai dengan masa lalunya. Sebab harapan terbentang mulai hari ini hingga ke depan. Dalam bertengkar pun kita perlu menjaga harapan dan bukan menghancurkannya. Sebab pertengkaran di antara orang yang masih mempunyai harapan, hanyalah sebuah foreplay, sedang pertengkaran dua hati yang patah asa,
menghancurkan peradaban cinta yang telah sedemikian mahal dibangunnya.

Kalau saya terlambat pulang dan ia marah, maka kemarahan atas keterlambatan itu sekeras apapun kecamannya, adalah “ungkapan rindu yang keras”. Tapi bila itu dikaitkan dengan seluruh keterlambatan saya, minggu lalu, awal bulan kemarin dan dua bulan lalu, maka itu membuat saya terpuruk jatuh. Bila teh yang disajinya tidak manis (saya termasuk penimbun gula), sepedas apapun saya marah, maka itu adalah “harapan ingin disayangi lebih tinggi”. Tapi kalau itu dihubungkan dengan kesalahannya kemarin dan tiga hari lewat, plus tuduhan “Sudah tidak suka lagi ya dengan saya”, maka saya telah menjepitnya dengan hari yang telah pergi, saya menguburnya di masa lalu, ups…! saya telah membunuhnya, membunuh cintanya.

Padahal kalau cintanya mati, saya juga yang susah … OK, marahlah tapi untuk kesalahan semasa, saya tidak hidup di minggu lalu, dan ia pun milik hari ini …..

3. Kalau marah jangan bawa-bawa keluarga saya dengan isteri saya terikat baru beberapa masa, tapi saya dengan ibu dan bapak saya hampir berkali lipat lebih panjang dari itu, demikian juga ia dan kakak serta pamannya. Dan konsep Qur’an,
seseorang itu tidak menanggung kesalahan fihak lain (QS.53:38-40).

Saya tidak akan terpantik marah bila cuma saya yang dimarahi, tapi kalau ibu saya diajak serta, jangan coba coba. Begitupun dia, semenjak saya menikahinya, saya telah belajar mengabaikan siapapun di dunia ini selain dia, karenanya mengapa harus bawa bawa barang lain ke kancah “awal cinta yang panas ini”. Kata ayah saya : “Teman seribu masih kurang, musuh satu terlalu banyak”. Memarahi orang yang mencintai saya, lebih mudah dicari ma’afnya dari pada ngambek pada yang tidak mengenal hati dan diri
saya..”. Dunia sudah diambang pertempuran, tidak usah ditambah tambah dengan memusuhi mertua!

4. Kalau marah jangan di depan anak-anak, anak kita adalah buah cinta kasih, bukan buah
kemarahan dan kebencian. Dia tidak lahir lewat pertengkaran kita, karena itu, mengapa mereka harus menonton komedi liar rumah kita. Anak yang melihat orang tuanya bertengkar, bingung harus memihak siapa. Membela ayah, bagaimana ibunya. Membela ibu, tapi itu ‘kan bapak saya. Ketika anak mendengar ayah ibunya bertengkar :

* Ibu : “Saya ini cape, saya bersihkan rumah, saya masak, dan kamu datang main suruh begitu, emang saya ini babu ?!!!”
* Bapak : “Saya juga cape, kerja seharian, kamu minta ini dan itu dan aku harus mencari lebih banyak untuk itu, saya datang hormatmu tak ada, emang saya ini kuda ????!!!!
* Anak : “…… Yaaa … ibu saya babu, bapak saya kuda …. terus saya ini apa ?”

Kita harus berani berkata : “Hentikan pertengkaran !” ketika anak datang, lihat mata mereka, dalam binarannya ada rindu dan kebersamaan. Pada tawanya ada jejak kerjasama kita yang romantis, haruskah ia mendengar kata bahasa hati kita ???

5. Kalau marah jangan lebih dari satu waktu shalat, Pada setiap tahiyyat kita berkata : “Assalaa-mu ‘alaynaa wa ‘alaa’ibaadilahissholiihiin” Ya Allah damai atas kami, demikian juga atas hamba-hambamu yg sholeh….

Nah andai setelah salam kita cemberut lagi, setelah salam kita tatap isteri kita dengan amarah, maka kita telah mendustai Nya, padahal nyawamu ditangan Nya.

OK, marahlah sepuasnya kala senja, tapi habis maghrib harus terbukti lho itu janji dengan Ilahi …. Marahlah habis shubuh, tapi jangan lewat waktu dzuhur, Atau maghrib sebatas isya … Atau habis isya sebatas….??? Nnngg .. Ah kayaknya kita sepakat kalau
habis isya sebaiknya memang tidak bertengkar … :-) .

6. Kalau kita saling mencinta, kita harus saling mema’afkan, tapi yang jelas memang begitu, selama ada cinta, bertengkar hanyalah “proses belajar untuk mencintai lebih intens”. Ternyata ada yang masih setia dengan kita walau telah kita maki-maki.

Ini saja, semoga bermanfa’at, “Dengan ucapan syahadat itu berarti kita menyatakan diri untuk bersedia dibatasi”.

*Selamat tinggal kebebasan tak terbatas yang dipongahkan manusia pintar tapi bodoh*