"10 Harapan Wanita dalam Hubungan..^^

Wanita selalu dikaitkan dengan shopping, perhiasan, atau sepatu. Tak jarang pria mengidentikkan wanita dengan kebutuhan akan biaya yang tinggi. Padahal, tak sepenuhnya benar. Ada hal-hal yang lebih dalam yang diinginkan wanita. Wanita memang mahluk yang kompleks. Banyak hal yang tak dimengerti pria tentang wanita. Lalu, sebenarnya apa yang diinginkan wanita?

Situs YourTango melakukan survei dan menanyakan hal-hal yang diinginkan wanita. Meski tak bisa dipungkiri, ada sebagian wanita yang menginginkan harta, tetapi ternyata hal tersebut tidak sesignifikan hal lainnya. Namun, kalau ditilik lebih lanjut, harta dan barang berharga itu hanyalah wujud dari hal yang ada di salah satu dalam daftar ini. Berikut daftarnya:

Rasa hormat
Tak hanya pria, wanita pun butuh sebuah tindakan atau wujud rasa hormat dari pasangannya. Baik itu persoalan cara pandang, karier, ketertarikan, teman, tubuh, dan pikiran. Tak perlu ditunjukkan dengan menyetujui segala hal yang diucapkan, namun dengan sikap menghormati pandangan saja sudah cukup. Tentunya, seperti hukum yang berlaku: berlakulah sebagaimana ingin diberlakukan. Kuncinya, bersikaplah jujur, adil, manis, dan penuh perhatian.

Seks
Ya, wanita pun suka seks. Namun, perlu diingat, bahwa wanita suka foreplay yang menyenangkan, tidak yang langsung-langsung. Jangan lupakan pijatan sensual, wanita suka hal itu.

Romantisme
Wanita suka pria yang memiliki inisiatif untuk romantis. Wanita suka diperlakukan seperti seorang wanita yang sangat berharga dan cantik di mata suaminya. Perlakukan wanita seperti saat masih berpacaran. Segala hal yang romantis seperti saat masih pacaran tidak harus berhenti hanya karena sudah ada cincin di jari manis, kan? Wanita masih suka diberikan bunga saat Valentine, kado saat ulang tahun, atau genggaman tangan saat sedang berjalan-jalan.

Waktu
Wanita tak selalu hidup dalam khayalan. Wanita tak selalu meminta bunga mawar mahal setiap ada acara khusus, atau dibelikan perhiasan mahal. Namun, sesekali tindakan-tindakan kecil yang terlihat sepele pun bisa jadi hal yang penting untuk wanita. Misal, dibukakan pintu saat akan masuk ruangan, atau si suami membantu membersihkan rumah, seperti membawakan piring bekas makan ke kitchen sink. Apalagi jika itu semua dilakukan tanpa perlu diminta, tak heran jika sesudahnya, Anda akan mendapatkan ciuman terima kasih.

Makanan
Pria tak selalu identik dengan memasak. Namun, sebuah tindakan kecil, seperti membawakan makanan setelah suami pulang dari kantor bisa membuat wanita merasa senang. Wanita akan merasa bahwa pria memikirkan dirinya sepanjang perjalanan pulang.

Komunikasi
Pria bisa jadi mahluk visual, wanita bisa dibilang mahluk vokal. Memang, pria biasanya lebih sering menunjukkan rasa cinta lewat tindakan, namun wanita juga suka ketika pria mau mengucapkan kata cintanya. Wanita lebih sering merasa insecure, karena pada dasarnya itulah sifat alami wanita. Kadang wanita sering merasa tidak pede dengan bentuk tubuhnya, bahkan kadang lupa dengan “aset”-nya. Jadi, betapa menyenangkannya jika seorang pria bisa memberikan pujian tulus kepada pasangannya. Pujian membuat wanita merasa cantik dan berharga.

Konsistensi
Kadang rasa bosan terjadi. Namun, pujian-pujian, atau dukungan sekecil apa pun akan sangat berharga jika dilakukan secara konsisten. Konsistensi untuk mempertahankan hubungan agar tetap kuat dan langgeng pun perlu diketahui oleh seorang wanita.

Ketertarikan
Bayangkan Anda selalu bersama pasangan Anda selama bertahun-tahun, tapi masih tidak tahu makanan kesukaannya. Tak hanya wanita, pria pun pasti tak mau berhubungan dengan orang yang tidak memiliki ketertarikan. Misalnya, ngobrol tapi tidak nyambung, atau tidak konsentrasi, sehingga tak ada komentar yang berarti. Hal-hal kecil yang diingat pria tentang wanitanya akan menyenangkan bagi wanita. Karena berarti si pria memiliki ketertarikan untuk mengenal lebih jauh pribadinya.

Humor
Terkadang pria terlalu serius dalam menanggapi segala hal. Sedikit humor segar pasti akan sangat menyenangkan dan membuat suasana lebih ceria. Pria yang bisa menertawakan dirinya sendiri atas kesalahan atau hal yang memalukan, akan membuat seorang wanita terpesona. Sebaliknya, pria yang terlalu serius membuat suasana jadi muram. Mampu menertawakan diri atas kecerobohan atau hal yang memalukan perlu rasa secure dan kepercayaan diri tinggi. Dan hal seperti itu membuat wanita bisa bertekuk lutut.

Tantangan
Sebuah studi menunjukkan, bahwa pasangan yang saling membantu agar pasangannya dapat mencapai mimpi atau tujuan hidupnya akan lebih bahagia. Misalnya, Anda mendukung suami saat ia berniat mendapatkan beasiswa melanjutkan sekolah di luar negeri, sedangkan suami antusias dengan rencana Anda membangun bisnis bersama teman-teman Anda.


Diposkan oleh blessing.blogspot.com di Sabtu, Agustus 15, 2009

Mau Sehat??? Tirulah Gaya Makan Orang Negeri Tirai Bambu (China.....

Orang-orang negeri tirai bambu ternyata sangat memperhatikan urusan makan serta pola hidup sehat dan seimbang. Mereka pun jarang terkena penyakit obesitas dan kardiovaskular seperti kebanyakan orang-orang barat. Apa rahasianya?

Pernahkah Anda memperhatikan cara makan orang-orang China? Makanan apa yang biasa mereka makan? Apa yang membuat mereka tetap sehat dan terhindar dari penyakit.
pada sebuah penelitian yang menyebutkan bahwa orang-orang China hanya mengonsumsi 30 persen kalori dibanding negara-negara lain dan hal itu hanya akan menambah berat badannya kurang dari 20 persen.

Apa rahasianya?

1. Sayuran lebih berharga dari apa pun
Bagi orang China, sayuran adalah segalanya. Sayuran sama berharganya dengan daging. Jika disuruh memilih, mereka akan memilih sayuran ketimbang daging meskipun harga sayur itu dinaikkan berapa kali lipat. Sayuran yang mereka makan biasanya lebih banyak porsinya daripada daging atau nasi sekalipun.

2. Gunakan prinsip '5 mangkok'
Orang-orang China mengonsumsi makanan dalam wadah yang berbeda-beda. Mereka percaya bahwa memisahkan makanan satu sama lain dapat mengontrol berat badan mereka. Biasanya mereka memisahkan makanan dengan mangkok yang berbeda, sesuai jenis makanan atau rasanya (manis, asin, asam, pahit, pedas).

3. Berpikir 'Yin dan Yang'
Prinsip Yin dan Yang menjadi prinsip hidup serta pola makan mereka. Makanan-makanan 'Yin' adalah makanan yang dikukus dan memberikan efek menenangkan, sedangkan makanan 'Yang' biasanya adalah makanan yang dibakar dan dapat menghangatkan tubuh. Mereka jarang mengonsumsi makanan yang digoreng. Dengan prinsip Yin dan Yang, mereka yakin pola makannya akan seimbang.

4. Minum teh hangat
Mengonsumsi teh hangat akan membantu proses penguraian lemak dalam tubuh. Mereka menghindari teh dingin karena menurut mereka itu akan meningkatkan risiko obesitas dan kelesuan tubuh.

Diposkan oleh blessing.blogspot.com di Jumat, Agustus 28, 2009

Motivasi Juga Penentu Nasib

Di zaman dahulu ada seorang Jendral dari negeri Tiongkok kuno yang mendapat
tugas untuk memimpin pasukan melawan musuh yang jumlahnya sepuluh kali lipat
lebih banyak. Mendengar kondisi musuh yang tak seimbang, seluruh prajuritnya
gentar kalau-kalau akan menderita kekalahan.

Dalam perjalanan menuju medan perang, Jendral itu berhenti di sebuah altar
vihara. Ia sembahyang dan berdoa meminta petunjuk para dewa. Sedangkan
prajuritnya menanti di luar vihara dengan harap-harap cemas. Tak lama
kemudian, sang Jendral keluar dari vihara.

Ia berteriak pada seluruh pasukannya, “Kita telah mendapat petunjuk dari
langit.” Lalu ia mengeluarkan koin emas simbol kerajaan dari sakunya. Sambil
mengacungkan koin itu ke udara ia berkata, “Sekarang, kita lihat apa kata
nasib. Mari kita adakan toss. Bila kepala yang muncul, maka kita akan
menang. Tapi bila ekor yang muncul, kita akan kalah. Hidup kita tergantung
pada nasib.”

Jendral lalu melempar koin emas itu ke udara. Koin emas pun berputar-putar
di udara. Lalu jatuh berguling-guling di tanah. Seluruh pasukan mengamati
apa yang muncul. Setelah agak lama menggelinding ke sana-kemari, koin itu
terhenti. Dan yang muncul adalah KEPALA. Kontan seluruh pasukan berteriak
kesenangan. “Hore..! Kita akan menang. Nasib berpihak pada kita, Ayo serbu
dan hancurkan musuh. Kemenangan telah pasti.”

Dengan penuh semangat Jendral dan pasukan itu bergerak menuju medan perang.
Pertempuran berlangsung dengan sengit. Ternyata dengan keyakinan dan tekad
yang membaja akhirnya musuh yang tak terhingga banyaknya dapat dikalahkan.
Jendral dan seluruh pasukannya betul-betul senang. Seorang prajurit berkata,
“Sudah kehendak langit, maka tak ada yang bisa mengubah nasib.”

Sesampai di ibu kota mereka disambut meriah oleh seluruh penduduk. Raja pun
terkagum-kagum mendengar kisah peperangan yang dashyat itu. Beliau bertanya
pada sang Jendral bagaimana ia mampu mengobarkan semangat pasukannya hingga
begitu gagah berani. Sang Jendral kemudian menyerahkan koin emasnya pada
Raja sambil berkata, “Paduka, inilah yang memberikan mereka nasib baik.”

Raja menerima dan mengamati koin emas itu yang ternyata kedua sisinya
bergambar: KEPALA..!

Pojok Renungan:
Langit adalah adil, dan tidak ada orang yang dikecualikan. Yang bisa
menolong dirimu adalah dirimu sendiri. (adapted from The Book of ZEN -
Freedom of The Mind” - Tsai Chih Chung)

Golongan Pelaku Puasa Menurut Konsumsi Makanan

KALO MAU, SILAHKAN DI COPAS AJA GAN, BUAT BACAAN MENJELANG BUKA PUASA.

DARI sudut pandang jenis makanan dan minuman, para pelaku puasa dapat digolongkan sebagai berikut:


Pertama, para pelaku puasa yang makanan dan minumannya disediakan melalui sarana-sarana haram. Mereka tidak ubahnya seperti pencuri yang membawa barang-barang milik orang lain di atas punggung mereka. Sebenarnya, pada akhirnya, manfaat barang-barang itu akan kembali ke tangan si pemilik. Pahala puasa dari orang-orang semacam ini diberikan kepada pemilik makanan dan minuman yang kecurian. Sedangkan si pencuri hanya mendapatkan kelelahan dan keletihan dari lapar dan dahaganya. Bagi para pelaku kezaliman semacam ini tidak ada satu pun yang tersisa selain kemarahan dan murka Allah. Keadaan mereka persis seperti orang-orang yang menjalankan ziarah ke Makkah dengan mengendarai hewan curian. Pahala ibadah hajinya akan sampai ke pemilik hewan tersebut sementara keletihan dan kelelahan tetap menghinggapi si pencuri.

Kedua, orang-orang yang berpuasa lalu berbuka dengan makanan dan minuman yang terdiri dari bahan-bahan yang meragukan atau syubhat (yakni halal atau haramnya tidak diketahui pasti). Mereka dapat dikelompokkan menjadi dua:

Kelompok pertama adalah mereka yang berpuasa dengan mengonsumsi setiap menu makanan dan minuman dari yang jelas kehalalannya. Sedangkan kelompok kedua adalah mereka yang mengonsumsi setiap daftar makanan dan minuman yang jelas haramnya. Orang-orang ini, dengan variasi yang tak mencolok, sama seperti orang berpuasa yang makan dan minumnya disiapkan melalui sarana-sarana haram.

Ketiga, ialah mereka yang makan dan minumnya diperoleh dari sarana-sarana halal, tetapi berlebihan dalam mengkonsumsi baik dalam kualitas maupun kuantitas. Yakni mereka memenuhi meja makan dengan hidangan-hidangan lezat aneka warna di saat bersahur dan berbuka, serta membiarkan perut mereka kekenyangan. Nasib mereka menyerupai nasib orang kikir yang berambisi rendah hendak menghibur kekasih yang dicintainya dengan sesuatu yang tak disukai, padahal sang kekasih menginginkan si pencinta hanya memperhatikan dirinya saja dan menikmati persahabatannya.

Orang-orang kikir yang ambisius dan rendah semacam ini tidak mempunyai kejujuran dan kelayakan untuk diundang menuju pertemuan dengan Sang Kekasih. Mereka hanya pantas dihibur oleh hiburan remeh dari mereka sendiri, karena mereka telah menjadi hamba sahaya perut dan bukan hamba Allah. Kiranya lebih tepat untuk mengatakan bahwa mereka adalah budak perut ketimbang menyebut mereka sebagai hamba Allah Swt.

Keempat, mereka yang berpuasa—yang dalam mutu dan jumlah konsumsi makanan lebih banyak dibandingkan kelompok sebelumnya—yaitu sampai ke tingkat kemewahan. Keadaan mereka persis seperti orang berpuasa yang makanan dan minumannya mengandung sarana-sarana haram, sebab kemubaziran dan pemborosan adalah terlarang dan setara dengan dosa. Karena itu, kiranya lebih tepat untuk menilai orang-orang seperti ini sebagai orang yang durhaka atau pendosa ketimbang menyebut mereka sebagai hamba Allah Swt yang taat.

Dan kelima, ialah mereka yang berpuasa yang makanan-minumannya dari yang halal sementara cara mengkonsumsinya pun diperbolehkan. Mereka tidak membiarkan bentuk kesia-siaan dan kemewahan apapun. Mereka tidak memenuhi meja hidangan mereka dengan hidangan-hidangan lezat aneka warna, tidak makan berlebihan dan tidak mengisi perut sepenuh-penuhnya.

Mereka membatasi diri dengan hanya mengonsumsi satu jenis makanan saja dan mencegah diri dari melahap makanan karena kesenangan. Bagi mereka, Allah akan membalas dengan karunia yang paling baik. Dengan kemurahan-Nya yang tiada batas Allah Swt membalas mereka, yang tak seorang pun dapat mengetahui dan membayangkan jenis pahala khusus apa yang telah dikumpulkan untuk mereka.

Penggolongan Pelaku Puasa Berdasarkan Makanan di Waktu Sahur dan Berbuka

Mereka yang berpuasa, dari sudut pandang niat untuk makan sahur dan berbuka, bisa digolongkan sebagai berikut:

1. Mereka yang tidak melakukan niat khusus untuk makan sahur dan berbuka, yakni hanya memata-mata menikmati cita rasa makanan dan minuman, seperti orang yang sedang membayar kerugian rasa haus dan lapar selama berpuasa.

2. Mereka yang makan sahur dan berbuka dengan mengedepankan kepuasan cita rasa makanan dan membayar kerugian rasa haus dan lapar, tetapi di saat yang sama juga berniat seperti yang disunahkan agama (mustahab). Sikap mengikuti sunah agama ini akan membantu mereka dalam beribadah.

3. Mereka yang makan sahur dan berbuka mengikuti apa yang disunahkan. Orang seperti ini disukai Allah Swt, dan ini akan membantunya dalam beribadah. Selain itu, mereka juga memperhatikan etiket-etiket khusus dari perintah-perintah seputar sahur dan berbuka—etiket-etiket seperti membaca al-Quran, melakukan doa-doa tertentu sebelum dan sesudah bersahur atau berbuka, dan selama melakukan keduanya mereka tidak lupa memuji dan bersyukur kepada Allah Swt.

Adab Makan di Waktu Sahur dan Berbuka

Salah satu adab paling penting sebelum makan sahur maupun berbuka puasa adalah membaca Surah al-Qadr. Juga, membaca doa khusus: Allâhuma rabb al-nûr al-'azhîm... (Allah pemilik cahaya yang agung....) seperti tercantum dalam buku al-Iqbal yang ditulis oleh Sayyid bin Thawus.

Tentang doa tersebut, ulama terkemuka ini meriwayatkan dari Imam Ja’far Shadiq as bahwa Rasulullah saw telah menganjurkan kepada Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as untuk membaca doa di atas, yang telah datang kepada beliau malaikat Jibril seraya berkata:

“Barangsiapa di bulan suci Ramadan sebelum berbuka membaca doa ini, Allah mengabulkan doanya, menerima shalat dan puasanya, memenuhi sepuluh kebutuhannya, mengampuni dosa-dosanya, menghilangkan kesedihannya, melembutkan hatinya, memberinya keinginan-keinginan Ilahiah, menjadikan perbuatannya naik ke atas bersama perbuatan-perbuatan baik para nabi dan wali yang saleh, dan pada Hari Pengadilan membawanya ke hadapan-Nya dengan paras yang bersinar bak bulan purnama.”

Jelaslah, intisari dari hadis-hadis di atas menjelaskan tentang makan berpuasa, yang tidak semata-mata berpantang dari makanan dan minuman, tetapi juga agar yang berpuasa mampu menolak perbuatan sia-sia dan dosa. Karena sebagian dosa, seperti menggunjing, berdusta, pandangan syahwat, mengutuk, dan penindasan—baik sedikit ataupun banyak—akan membatalkan puasa seperti halnya makan dan minum.

Oleh sebab itu, orang yang berpuasa harus berpantang dari semua hal buruk tersebut, dan selama berpuasa harus terus berusaha menjaga agar mata, telinga, tangan, kaki, dan anggota tubuh lainnya turut melakukan puasa, dan secara totalitas mencegah diri dari melakukan tindakan-tindakan yang dilarang agama. Bahkan mereka harus menghindar dari berbicara berlebihan, dan bersikap lebih banyak diam agar hari-hari puasa yang mereka lalui menjadi berbeda dengan hari-hari biasa lainnya dalam makan, minum, dan lain-lain. Ia seharusnya tidak melupakan ucapan Nabi suci Muhammad saw yang berkata: “Menolak makan dan minum adalah sesuatu yang paling mudah yang telah diwajibkan kepada para pelaku puasa.”

Sekiranya para ulama dan fukaha menilai puasa dari seorang yang masih juga berbuat satu dosa tertentu sebagai hal yang benar (yakni tidak membatalkan puasa secara lahiriah, penerj.), adalah semata-mata hanya dilihat dari pertimbangan bahwa orang tersebut tidak wajib lagi mengulang atau meng-qadha puasanya.

Tetapi, apa yang dimaksud dengan benarnya suatu puasa, sebagaimana diterangkan dalam hadis-hadis, sepenuhnya tergantung pada penerimaan Allah Swt. Dalam banyak kasus seorang yang berpuasa bisa saja melakukan satu jenis puasa tertentu yang sejalan dengan perintah-perintah lahiriah agama sebagaimana dituntunkan oleh seorang fakih sehingga tidak wajib lagi baginya melakukan puasa qadha di waktu yang lain. Tetapi, apakah puasa yang dilakukan tersebut diterima oleh Allah Swt? Di sinilah letak substansi permasalahannya.

Kebenaran dan kesempurnaan puasa yang disediakan Allah Swt ialah agar mukmin yang menunaikannya bisa bermikraj. Dalam berpuasa itu si mukmin mesti menyertainya dengan berpantang dari semua dosa jasmani dan dosa batini (hati).

Dengan kata lain, ia harus bisa mencegah diri untuk tidak mengingat apapun selain hanya mengingat Allah Swt. Karena, tujuan puasa yang paling penting dan utama ialah mengenyahkan segala sesuatu selain Allah Swt. Hanya dengan selalu mengingat Allah sajalah kita akan terhindar dari dosa. Dalam ungkapan al-Quran ditegaskan, bahwa diwajibkannya bagi mukminin berpuasa ialah agar (mereka) bertakwa.

Seseorang yang benar-benar telah menemukan kebajikan dan hakikat puasa akan terus menerus berpantang dari segala jenis dosa dan kedurhakaan. Jika tidak, maka bagaimana ia mesti mempertanggungjawabkan mata, telinga, lidah, dan anggota tubuh lain, serta hati dan jiwa di Hari Pengadilan kelak?

Mengapa anggota jasmani dan jiwanya tidak ikut melakukan puasa, dan semata-mata hanya berhenti dari makan dan minum sekadar untuk membebaskan dirinya dari menjalankan puasa qadha di waktu yang lain. Berhati-hatilah, sebab perbuatan seperti itu tidak akan menjadikannya kebal dan luput dari perhitungan dan hukuman Allah di Hari Pengadilan.

Panduan Yang Mau Resign Dari Kerjaan

Numpang share gan,,, ngakak ane baca ini..


Alkisah ada seorang engineer bernama Purnomo,ST yg bekerja di pabrik manufaktur elektronik Jepang, ni orang baru aja lolos tes perusahaan BUMN yg mengelola gas alam (jelas gede duitnya) dan mau resign, berikut ini perdebatannya dengan manajernya kita singkat aja ya, manajer = M, dan purnomo = P





M = edan kowe yo Purnomo, lagi S-2 dah mau resign, dimana morality kamu?
P = morality saya ikut berlari bersama morality perusahaan, yg nyuruh karyawannya lembur2 melebihi aturan pemerintah sampe sakit tapi tunjangan kesehatan gak full

M = sebenernya mau kamu apa? dimana-mana kerja itu sama. Saya udah menjalani 2 company sebelum ini
P = karena kerja dimana2 itu sama, makanya saya gak ragu resign pak, wong sama aja kok, cuma rewardnya yg beda tho…. ya saya pilih yg rewardnya lebih

M = yg bener itu kerja bener dulu baru naik gaji, bukan gaji naik dulu baru kerja bener.
P = kerjanya sama2 bener tapi yg satu ngasih gaji lebih tinggi, ya saya pilih yg lebih tho pak.

M = kenapa kamu gak mencoba profesional disini aja, klo alasannya reward, kan nanti karir serta salary kamu juga bakal naik kalo kamu bertahan
P = kenapa saya harus nunggu, klo ada company yg nawarin itu sekarang?

M = tapi sayang sekali, saya pandang kamu yg paling berpotensi diantara yg lain
P = bapak udah ngomong gitu ke semua engineer yg resign sebelum saya

M = tidak, ini serius, kamu memiliki potensi besar, disini kamu bisa sukses! daripada kamu memulai lagi dari bawah di company lain yg belum ketauan nanti disana kamu bakal sukses atau gak
P = disini juga sama aja saya belum tau bakal sukses apa gak, wong namanya masa depan kok. Sama2 gak ketauan, tapi yg satu awalannya lebih baik, ya pilih yg lebih baik donk……

M = maksud kamu lebih baik itu apa? money? uang itu bukan segala2nya
P = klo emang begitu ngapain company costdown gaji saya, apa artinya uang segitu untuk mempertahankan eksistensi engineer

M = Kita kan tidak hanya mengejar uang. Kalau orientasi kamu hanya uang, kamu
hanya mengejar “live”. No difference with kambing, Bekerja hanya untuk bertahan hidup, Kamu itu engineer!!!! harus berorientasi pada yg lebih mulia, bekerja untuk berkarya, untuk mengembangkan diri
P = saya pengennya seperti itu, makanya saya resign. Gimana saya mau lepas dari orientasi “live” kalau tiap bulan saya harus pusing mikir bayaran kos, pulsa, makan, ngirim ortu, nabung buat merit. Naaaa sekarang ada company yg nawarin itu, salary yg membuat saya tenang, tak berpikir lagi tentang “live exixtency”. So, boleh donk saya ambil untuk menaikkan derajat pekerjaan saya

M = purnomo…. kalau kamu ngejar yg lebih baik, gak akan abis2…. selalu ada yg lebih baik. Saya sudah mengalaminya di 2 company terdahulu
P = emang gak bakal abis pak…. karena itu, ngapain saya abisin disini? Mending saya terus2an dapet yg lebih baik sampai berhenti karena cape. Lagian Bapak juga nyatanya bisa berhenti kan ?

M = inilah yg membuat bangsa kita gak maju2. Oportunis. Orang jepang maju karena loyal
P = loyalitas itu kata2 pembenaran buat ngegaji orang dibawah level pendidikannya pak. Betul jepang itu maju. Tapi lihatlah, terjadi ketimpangan karir antara lelaki dan wanita. karena lelakinya gila kerja semua, mereka jarang menemui anaknya, akibatnya istri2 mereka harus mengimbanginya, ngalah keluar dari kerja buat nambal waktu bapak yg hilang untuk anak2nya karena bapaknya lebih cinta kerja daripada mereka.
Tanya deh cewek jepang, lelaki jepang tu paling nggak romantis. Cewek bawa tas berat aja dicuekin

M = tapi dimana responsibility kamu?
P = responsibility itu apa pak? perasaan dulu saya pernah punya, pas awal2 masuk disini, tapi kata2 itulah yg dijadikan pembenaran untuk menindas saya. Atas nama responsibility, saya mengorbankan kesehatan untuk ketepatan schedule launching produk yg jelas2 merupakan percepatan uang masuk ke kantong pemilik saham. Betul, manusia harus punya responsibility. Apa responsibility paling utama? Keluarga. Anak dan istri adalah amanah dari Yg Diatas.

M = kamu kurang bersyukur, masih banyak orang yg susah dapet kerjaan
P = saya sudah diterima Pak, itu rejeki dari Yg Diatas, Kalau nggak saya ambil, itu yg namanya nggak bersyukur. Yg Diatas itu tau kebutuhan kita. Makanya Dia memberi saya kerjaan baru, mungkin karena kebutuhan saya meningkat. Selain itu, Yg Diatas juga memberi pekerjaan pada satu orang pengangguran yg akan menggantikan posisi saya disini setelah resign

M = EDAN KOWE PURNOMOOOOO! !!!!

NB:

1. Biar bisa adu argumen sama atasan / HR wkt mau resign……

2. Biar bisa kasih argumen lain kalo ada karyawan yg mo resign…..


http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2338313

Bocah Misterius

Bocah itu menjadi pembicaraan di kampung ketapang. Sudah tiga hari ini ia mondar-mandir keliling kampung. Ia menggoda anak-anak sebayanya, menggoda remaja diatasnya, dan bahkan orang-orang tua. Hal ini bagi orang kampung sungguh menyebalkan.yah, bagaimana tidak menyebalkan, anak itu menggoda dengan berjalan kesana-kemari sambil tangan kanannya membawa roti isi daging yang tampak cokelat menyala. Sementara tangan kirinya memegang es kelapa, lengkap dengan tetesan air dan butiran-butiran es yang melekat di plastiknya.

Pandangan tersebut menjadi biasa bila orang-orang kampung melihatnya bukan pada bulan puasa. Tapi ini justru terjadi ditengah hari pada bulan puasa. Bulan ketika dimana orang banyak menahan lapar dan haus. Es kelapa dan roti isi daging tentu saja menggoda orang yang melihatnya. Pemandangan itu semakin tidak biasa, karena kebetulan selama tiga hari semenjak bocah itu ada, matahari di kampung itu lebih terik dari biasanya.

Luqman mendapat laporan dari orang-orang kampung mengenai bocah itu. Mereka tidak berani melarang bocah kecil itu menyodor-nyodorkan dan memperagakan bagaimana dengan nikmatnya ia mencicipi es kelapa dan roti daging tersebut. Pernah ada yang melarangnya. Tapi orang itu kemudian dibuat mundur ketakutan sekaligus keheranan. Setiap dilarang bocah itu akan mendengus dan matanya akan memberikan kilatan yang menyeramkan. Membuat mundur semua orang yang akan melarangnya.

Luqman memutuskan akan menunggu kehadiran bocah itu. Kata orang kampung, belakangan ini, setiap ba’da zuhur, anak itu akan muncul secara misterius. Bocah itu akan muncul dengan pakaian lusuh yang sama dengan hari-hari kemarin, dan akan muncul bersama es kelapa dan roti isi yang sama juga.

Tidak lama Luqman menunggu, bocah itu datang lagi. Benar, ia menari-nari dengan menyeruput es kelapa itu. Tingkah bocah ini tentu membuat orang lain menelan ludah, tanda ingin meminum es situ juga. Luqman pun lalu menegurnya. Cuma, ya itu tadi, bukannya takut, bocah itu malah mendelik hebat dan melotot, seakan-akan matanya akan keluar. “Bismillah…” ucap Luqman dengan kembali mencengkram lengan bocah itu. Ia kuatkan mentalnya. Ia berpikir, kalau memang bocah itu bocah jadi-jadian, ia akan korek keterangan apa maksud semua ini. Kalau memang bocah itu bocah beneran-pun, ia juga akan cari keterangan, siapa dan darimana sesungguhnya bocah itu.

Mendengar ucapan basmallah itu, bocah itu mendadak menuruti tarikan tangan Luqman. Luqman pun menyentak tangannya, menyeret dengan halus bocah itu dan membawanya kerumah. Gerakan Luqman itu diikuti dengan tatapan penuh tanda Tanya dari orang-orang yang melihatnya.

“Ada apa tuan melarang saya meminum es kelapa dan menyantap roti isi daging ini? Bukankah ini kepunyaan saya?” Tanya bocah itu sesampainya dirumah Luqman, seakan-akan tahu Luqman akan bertanya tentang kelakuannya itu. Matanya masih menatap tajam pada Luqman.

“Ma’af ya, karena kamu melakukannya dibulan puasa” jawab Luqman dengan halus. “apalagi kamu tahu, bukankah kamu juga berpuasa? Kamu bukannya ikut menahan lapar dan haus, tapi malah menggoda orang dengan tingkahmu itu…”

Sebenarnya Luqman masih ingin mengeluarkan uneg-unegnya, mengomeli anak itu. Tapi mendadak bocah itu berdiri sebelum Luqman selesai. Ia menatap Luqman lebih tajam lagi.

“Itu kan yang kalian lakukan juga kepada kami semua! Bukankah kalian yang lebih sering melakukan hal ini ketimbang saya…?!

Kalian selalu mempertontonkan kemewahan ketika kami hidup dibawah garis kemiskinan pada sebelas bulan diluar bulan puasa..?!

Bukankah kalian juga yang lebih sering melupakan kami yang kelaparan, dengan menimbun harta sebanyak-banyaknya dan melupakan kami yang sedang menangis…?!

Bukankah kalian yang selalu saja berobat mahal bila sedikit saja sakit menyerang, sementara kalian mendiamkan kami yang mengeluhkan kesakitan hingga kematian menjemput ajal…?!

Bukankah juga dibulan puasa ini hanya pergeseran waktu saja bagi kalian untuk menahan lapar dan haus? Ketika bedug maghrib bertalu, ketika adzan maghrib terdengar kalian kembali kepada kerakusan kalian…?!”

Bocah it terus saja berbicara tanpa memberi kesempatan pada Luqman untuk menyela.Tiba-tiba bocah itu berubah. Kalau tadinya ia berkata begitu tegas dan terdengar sangat menusuk, kini ia bersuara lirih dan mengiba.

“Ketahuilah tuan… kami ini berpuasa tanpa ujung. Kami senantiasa berpuasa meski bukan waktunya bulan puasa. Lantaran memang tak ada makanan yang bisa kami makan. Sementara Tuan hanya berpuasa sepanjang hari saja.

Dan ketahuilah juga, justru Tuan dan orang-orang disekeliling tuan lah yang menyakiti perasaan kami dengan menggunakan pakaian yang luar biasa mewahnya, lalu kalian sebut itu menyambut Ramahdan dan ‘Idul Fitri..?

Bukankah kalian juga yang selalu berlebihan dalam mempersiapkan makanan yang luar biasa, lantas kalian menyebutnya dengan istilah menyambut Ramadhan dan ‘Idul Fitri..?

Tuan… sebelas bulan kalian semua tertawa disaat kami menangis. Bahkan pada bulan Ramadhan hanya ada kepedulian yang seadanya.

Tuan… kalianlah yang melupakan kami, kalianlah yang menggoda kami. Dua belas bulan tanpa terkecuali dibulan Ramadhan ini.

Apa yang saya lakukan adalah yang kalian lakukan juga terhadap orang-orang kecil seperti kami…! Lalu kenapa kalian masih saja mendekap harta secara berlebihan.

Tuan… sadarkah, sadarkah apa yang terjadi bila tuan dan orang-orang sekeliling tuan tertawa sepanjang masa dan melupakan kami yang semestinya diingat..? bahkan berlebihannya Tuan dan orang-orang disekeliling tuan bukan hanya pada penggunaan harta, tapi juga pada dosa dan maksiat…

Tahukah Tuan akan adanya azab Tuhan yang menimpa..?

Tuan… jangan merasa aman lantara kaki masih menginjak bumi.

Tuan… jangan merasa perut ‘kan tetap kenyang lantaran masih tersisa pangan untuk setahun.

Jangan pernah merasa bumi tak akan pernah menyatu dengan matahari kelak…”

Wuahh… entahlah apa yang di kepala dan hati Luqman. Kalimat demi kalimat meluncur deras dari mulut bocah itu tanpa bias dihentikan. Dan hebatnya, semua yang disampaikan oleh bocah tersebut adalah benar adanya! Hal itu menambah keyakinan Luqman, bahwa bocah itu bukanlah bocah sembarangan.

Setelah berkata pedas dan tajam seperti itu, sang bocah pergi begitu saja meninggalkan Luqman yang dibuatnya terbengong-bengong. Dari kejauhan Luqman melihat bocah itu menghilang bak ditelan bumi. Begitu sadar Luqman langsung berlari mengejar keluar rumah hingga ke tepian jalan raya di kampung ketapang. Ia edarkan pandangannya keseluruh sudut yang bias dilihatnya, tapi ia tak menemukan bocah itu.

Ditengah deru nafasnya yang memburu, ia tanya semua orang di ujung jalan, tapi semua menggeleng bingung. Bahkan orang-orang yang menunggu penasaran didepan rumahnya pun mengaku tak melihat bocah itu keluar rumah Luqman! Bocah itu benar-benar misterius. Dan sekarang ia malah menghilang.

Luqman tidak mau main-main. Segera ia putar langkah, balik ke rumah. Ia ambil sajadah, sujud dan bersyukur. Meski peristiwa tadi irassional, tidak masuk akal, tapi ia mau meyakini bagian yang masuk akal saja. Bahwa memang betul adanya apa yang dikatakan bocah misterius tadi. Bocah tadi memberikan pelajaran yang berharga, betapa kita sering melupakan yang seharusnya kita ingat. Yaitu mereka yang tidak berpakaian, mereka yang kelaparan, dan mereka yang tidak memiliki penghasilam yang layak.

Bocah tadi juga memberikan Luqman bahwa seharusnya mereka yang berada diatas, yang sedang mendapat karunia Allah, jangan sekali-sekali menggoda orang kecil, orang bawah, dengan berjalan membusungkan dada dan mempertontonkan kemewahan yang berlebihan. Marilah bepikir tentang dampak sosial yang akan terjadi bila kita terus menjejali tontonan kemewahan, sementara yang melihatnya sedang membungkuk menahan lapar.

Luqman berterimakasih pada Allah yang telah memberinya hikmah yang luarbiasa. Luqman tidak mau menjadi bagian yang Allah sebut mati mata hatinya. Entah mau dipercaya atau tidak, ia akan mengabarkan kejadian yang dialami bersama boca itu sekaligus menjelaskan hikmah kehadiran bocah tadi kepada semua orang yang dikenalnya, kepada sebanyak-banyaknya orang.

Kejadian bersama bocah tadi begitu berharga bagi siapa saja yang menghendaki bercahayanya hati. Pertemuan itu menjadi pertemuan yang terakhir. Sejak itu Luqman tidak lagi pernah melihatnya, selama-lamanya. Luqman merindukan kalimat-kalaimat pedas dan tudingan-tudingan tajam yang benar adanaya. Luqman rindu akan kehadiran anak itu agar ada yang berani menunjuk hidungnya ketika ia salah.

sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2191352&goto=nextnewest